Posted by : Unknown Kamis, 12 September 2013

Assalamu’alaikum. Sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, pernah dengar instruksi seperti judul di atas? Atau malah sering? Ya…wajar aja bagi sahabat yang sering nonton televisi pasti sering mendengar kata-kata itu, minimal pernah. Yupz, sebuah aba-aba yang di-Booming-kan oleh seorang Caisar yang begitu aba-aba itu diucapkan maka musicpun langsung menggema dan semua orang terhipnotis dan menggoyangkan badannya mengikuti sang Caisar. Bahkan ada yang rela berdandan heboh atau bertingkah konyol demi memenangkan kompetisi (ada lombanya juga critanya). Hemmmm sungguh fenomena yang menarik. Banyak pertanyaan yang harus kita jawab. Mengapa sang Caisar begitu banyak pengikutnya? Ilmu apa yang dia gunakan? Atas dasar apa para pengikut ini sedemikian rela melakukan sesuatu yang menurut saya berlebihan itu? Barang kali itu baru segelintir pertanyaan diantara banyak pertanyaan yang lain.

Sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, sebenarnya kalau boleh saya menilai, fenomena ini sungguh sangat memprihatinkan terjadi di Negeri kita ini. Bagaimana tidak? Orang rela berjingkrak-jingkrak ria seperti orang yang “tidak punya malu” demi mendapatkan uang ataupun hadiah. Dan itu belum seberapa, merekapun rela menjadi pengikut kaum yang suka hura-hura yang otomatis akan melupakannya kepada Tuhannya. Hemmm Na’udzubillah.

Sahabat pembaca yang baik hatinya, sekarang mari kita bandingkan, kalau aba-aba “Penonton…keep smile” itu diperdengarkan maka langsung para pendengarnya berjingkrak-jingkrak seperti yang saya sampaikan tadi yang intinya menyambut aba-aba itu dengan penuh suka cita. Tapi, bagaimana kalau aba-aba itu diganti “..hayya’ alash-shalaaaaaahhh….” (adzan) apakan sama reaksi yang akan diberikan pendengarnya? Kira-kira lebih banyak mana, Yang bergegas dengan suka cita menyambutnya? Atau justru “Ah..apa sih? Adzan lagi Adzan lagi, dikit-dikit adzan…?” Tapi bagaimanapun, itulah fenomena di sekitar kita.

So, sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, mari kita kembalikan kepada diri kita masing-masing, ilustrasi di atas hanyalah gambaran kecil untuk kita sama-sama belajar dan memperbaiki diri. Apakah kita lebih mendengarkan panggilan Dunia? Atau Sudahkah kita snantiasa mendahulukan panggilan-panggilan akhirat? Mari, kita lihat kembali dalam diri kita. “Demi Masa. Sesungguhnya, manusia itu dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan saling menasehati dalamkebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran.”

Saya : 100% Kak Wall. Salam Hangat penuh Semangat.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -