Posted by : Unknown Kamis, 25 Juli 2013

Assalamu’alaikum, sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, meskipun bapak saya bukan orang terkenal, tapi saya akan mengutip sedikit perkataan beliau yang pernah diajarkan kepada saya. Bapak saya pernah berkata “Watak kui karo watuk munine mirip tapi beda, nek lara watuk diombeni K*mix spisan isa mari, tapi nek lara watak, dikandani bola-bali durung mesti mari” Maksudnya kurang lebih seperti ini, kalau yang namanya watuk (penyakit batuk) bisa disembuhkan dengan minum obat, bahkan dengan sekali minum. Tapi kalu watak (karakter) yang kurang baik, dinasehati berkali-kalipun kadang masih saja tetap sama dan tidak berubah. Kata-kata yang cukup sederhana namun sarat makna di dalamnya.
 
Sering kita jumpai dalam pergaulan kita dengan orang-orang di sekitar kita, baik teman, sahabat, saudara maupun keluarga, nasehat-nasehat yang ditujukan untuk diri kita dari orang-orang disekitar kita itu. Kata-kata yang bersifat membangun dan memperbaiki kekurangan dalam diri kita. Sebagai manusia biasa, tentunya kita tidak luput dari sikap ataupun sifat yang kurang baik yang entah kecil ataupun besar berada dalam diri kita. Sebagai contoh : Egois, arogan, sombong, angkuh, menang sendiri ataupun sifat-sifat syaithan lainnya. Ada berbagai karakter orang dalam menerima dan melaksanakan nasehat yang baik untuk dirinya :
 
1. Mudah melakukan mudah kembali.
Kebaikan atau kelebihan dari tipe ini adalah orang ini mudah menerima nasehat dan juga mudah melaksanakannya. Tapi kekurangannya tipe ini mudah kembali ke sifat semula. Orang jawa bilang “Obor Blarak.”

2. Sulit melakukan sulit kembali.
Tipe orang seperti ini sebenarnya hanya perlu waktu untuk menerima dan melakukan nasehat yang baik untuk dirinya, karena jika orang ini sudah mengerti tentang kebaikan dari nasehat itu dia akan melakukannya dengan sungguh-sungguh dan sulit untuk kembali ke sifat asalnya.

3. Mudah menerima sulit kembali.
Nah, ini adalah sebaik-baik tipe orang yang mendapat nasehat. Ketika orang ini mendapatkan nasehat yang baik untuk memperbaiki dirinya akan dengan mudah menerima dan melakukannya dan yang lebih hebatnya lagi sulit kembali ke sifatnya yang semula.

4. Sulit menerima mudah kembali.
Hati yang mati, itu ungkapan yang tepat untuk orang yang sulit menerima nasehat kebaikan. Orang seperti ini cenderung sulit bahkan tidak mau mendengarkan nasehat kebaikan untuk dirinya. Kalaupun ia melakukannya, hanya sekedarnya dan begitu saja berlalu. Seperti ungkapan “masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.”

Coba kita refleksikan pada diri kita, tipe manakah diri kita saat ini? Apapun tipe kita saat ini, semoga penyakit WATAK yang ada dalam diri kita dapat kita ubah menjadi WATUK yang cukup dengan sekali obat bisa disembuhkan. Dan patutlah kita bersyukur ketika masih ada orang-orang yang mau menasehati kita, karena itu bukti kecintaanya kepada diri kita. Dan senantiasa do’akan orang-orang yang masih mau memberikan kita nasehat kebaikan agar senantiasa diberikan kesabaran.

Ingatan untuk kita :
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” QS. Al Ashr : 1-3

Saya : 100% Kak Wall. Salam
NB: Special Thank’s buat orang-orang yang selalu bersabar memberikan kepada diri saya nasehat-nasehat kebaikan. Dan mohon maaf jika belum bisa maksimal melaksanakannya. Jazzakumullah khairan katsiran. :’)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -