Posted by : Unknown Senin, 08 Juli 2013

Assalamu’alaikum. Sahabat pembaca yang insya’ Allah dirahmati Allah, Ikhlas, sebuah kata yang sering kita dengar bahkan sering kita ucapkan dalam keseharian kita. Ketika sedang ditimpa musibah “Ya sudahlah, ikhlaskan saja” ketika sedang menasehati sahabat-sahabat kita yang dalam kesulitan “ikhlaskan saja, biar lebih tenang” dan sebagainya. Hemmm… kata yang sangat ringan diucapkan tapi sungguh luar biasa hikmah di dalamnya.

Sahabat pembaca yang baik hatinya, segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita, jika kita kembalikan kepada Allah atau menyerahkan kepada Allah, jika itu sebuah beban tentu akan terasa jauh lebih ringan, jika itu ujian kesenangan tentu tidak akan membuat kita lalai, jika itu sebuah kesedihan tentu tidak akan membuat kita larut dan jika itu sebuah perjuangan tentu tidak akan membuat kita mudah menyerah. Kira-kira seperti itu definisi ikhlas yang kita rasakan sehari-hari.

Satu poin saja yang akan saya angkat disini, tinggal menghitung hari (bukan kata krisdayanti lho) bahkan hitungan jam kita akan memasuki bulan yang kita nanti-nantikan, bulan yang penuh barakah, penuh ampunan dan keluarbiasaan yang lainnya, yang tentunya haruslah kita berjuang didalamnya. Nah, ibadah utama yang akan kita lakukan dibulan Ramadhan tentunya juga sangat mengharuskan kita untuk ikhlas dalam menjalaninya. Bagaimana kita harus menahan diri dari hal-hal yang dapat membatalkan atau merusak ibadah kita itu.
 
Bagi sebagian aktivis dakwah, bahkan barang kali kita termasuk didalamnya, tentu saja akan semakin banyak amanah mengisi kajian atau menjadi pembicara kultum, mengisi TPA dan sebagainya. Nah, tentu disini juga tidak kalah mengharuskan kita untuk memurnikan niat kita, maksudnya ya ikhlas tadi. Karena tentunya balasan dari Allah itu sebaik-baiknya imbalan. Jangan sampai di bulan yang suci justru kita memanfaatkannya untuk mengikuti dalil berikut ini :
Al imanu fii ‘AMPLOPihim. Khairul Forum bii khoirul ‘Amplop, khairul ‘Amplop bii khairul ‘Isi, khairul ‘Isi bii khairul Ghambar.” Rawahu Syaithan. Naudubillah…
 
Mari kita ingat kembali bahwa ikhlas itu adalah salah satu syarat diterimanya amal-amal kita bukan? So, meniatkan segala amalan kita dengan mengikhlaskan karena mengharap ridho Allah sudah tentu yang harus kita lakukan. Karena, Setiap amal itu tergantung kepada niatnya. Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya amal itu tidak lain hanyalah dengan niat dan sesungguhnya bagi setiap orang apa yang diniatkan." (HR Al-Bukhari dan Muslim)

So, sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, mari kita sma-sama belajar tentang keiklasan, bukan sekedar belajar apa itu ikhlas, tapi yang terpenting bagaimana kita meniatkan segala amalan yang kita lakukan hanya karena Allah semata dan juga mengembalikan apa-apa yang terjadi kepada diri kita itupun juga karena Allah. Ingatan untuk kita. Allah berfirman dalam QS Az Zumar : 11,“Katakanlah, Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama”.

Saya : 100% Kak Wall, Salam.
Selamat menjalankan ibadah di Bulan Suci Ramadhan. Mohon Maaf Lahir dan Batin.

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -