Posted by : Unknown Kamis, 27 Maret 2014

Assalamu'alaikum ahabat pembaca yang baik hatinya. Bagaimana kabar sahabat hari ini? Semoga senantiasa semangat dengan penuh kesyukuran.

Sahabat pembaca yang baik hatinya, hari ini gunung merapi kembali memuntahkan abu vulkanik, bahkan di beberapa tempat sempat hujan abu disertai kerikil. Termasuk di tempat tinggal saya juga termasuk jalur yang kebagian hujan abu yang Insya' Allah akan menyuburkan nantinya. Ingatan saya tertuju pada kajian yang saya ikuti semalam, sebuah materi yang disampaikan tentang bagaimana keadaan manusia-manusia pada saat ini. Yang barangkali kejadian-kejadian seperti yang terjadi siang ini adalah wujud dari sebuah peringatan bagi kita semua.

Sering dalam keseharian kita, dalam obrolan-obrolan kita dengan rekan-renan kita, kita menanyakan "Berapa harga Mobilmu?" atau "Berapa harga Laptopmu?" atau "Motor seperti ini berapa sekarang?" atau juga "Wah, hape mu canggih banget, mahal ya?" dan pertanyaan-pertanyyan lain yang senada. Tapi coba, pernahkah kita menenyakan "Berapa Harga kita di Hadapan Allah?" atau "Berapa harga keluarga kita di hadapan Allah?"

Kesibukan dunia, ambisi mengejar materi yang sifatnya sementara seringkali melenakan kita untuk mempermahal harga kita di hadapan Allah, apalagi untuk memikirkan keluarga kita, saya rasa juga akan terlenakan. Apakah kita tidak boleh mencari dunia? Ya tentu saja boleh, bahkan Allah memerintahkan, seperti dalam surah Al Qosos ayat ke 77 "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari (kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." Jelas dalam ayat tersebut dikatakan untuk kita tidak melupakan bagian kita di dunia, hanya saja itu kita lakukan setelah akherat yang kita dahulukan.

Banyak orang tua yang memberikan pesan pada anak-anaknya "Kerja yang rajin nak biar rejekinya lancar dan jangan lupa shalat." Kelihatannya pesan ini baik, tapi sepertinya akan lebih baik jika pesan tersebut disampaikan "Shalat yang rajin nak dan kerjanya yang semangat biar rejekinya lancar." Yang intinya bahwa mendahulukan Allah itu amat sangat penting. Sampai-sampai ada sebuah Take Line sebuah komunitas sedekah yang mengatakan "Cari muka di depan Tuhan" yah, tentu karena mereka sadar bahwa pujian dari manusia tak sebanding jika Allah yang memuji dengan cintaNya.

Sahabat pembaca yang baik hatinya, mari mulai mempermahal diri kita di hadapan Allah, tentunya dengan meningkatkan kwalitas diri kita, kwalitas ibadah kita. Dan ingat pula orang-orang di sekitar kita, keluarga kita, saudara-saudara kita dan juga anak-anak kita. Anak yang berharga mahal di hadapan Allah, tentu akan menjadi bekal istimewa disaat semua telah terputus kecuali 3 perkara yang kita tinggalkan, yang salah satunya adalah anak yang shalih.


Saya : 100% Kak Wall

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -