Posted by : Unknown Senin, 17 Maret 2014

Assalamu'alaikum sahabat pembaca yang baik hatinya. Bagaimana kabar sahabat hari ini? Semoga senantiasa dijaga Allah. Aamiin... Salam jumpa kembali dengan saya, Kak Wall, biasa dipanggil Kak Wall. (maaf b'canda)

Kali ini saya ingin bertanya terlebih dahulu pada sahabat semua, "Apakah sahabat pernah menghadapi anak-anak?" bisa jadi anak sendiri, anak tetangga atau mungkin bagi sahabat yang menjadi Guru atau juga Dosen TPA, pasti akan jawab pernah. Pertanyaan berikutnya, "Apakah sahabat pernah menghadapi anak-anak disaat sahabat sedang merasakan masalah yang besar dan berat?" Nah, kalau yang ini pasti akan banyak jawaban berbeda. Trus, "kira-kira bakalan pasang muka yang kayak apa nih kalau sahabat misalnya sedang mengajar di kelas, tapi dalam diri sahabat baru merasakan beban masalah pribadi yang berat?" Nah, ini yang akan kita bahas kali ini.

Sahabat pembaca yang baik hatinya, sebagai manusia, memang kita tidak lepas dari yang namanya masalah. Entah besar, kecil, berat maupun ringan.Hanya saja sahabat, dalam kita berinteraksi kepada orang banyak, tentunya kita juga dituntut untuk pandai-pandai mengelola emosi kita. Terlebih sahabat, ketika kita berinteraksi di depan anak-anak. Anak-anak dikaruniakan fitrah untuk bermain dengan cerianya, saya rasa sahabat sepakat bagian ini. Lalu "Apa jadinya ketika mereka berhadapan dengan kita, kemudian kita memasang muka lusut bak cucian habis diperas karena kita sedang menanggung sebuah masalah yang sebenarnya anak-anak ini tak pernah tau sedikitpun?" Apalagi kalau kita menjadikan meraka tempat pelampiasan dari beban kita. Misalnya dengan marah-marah, membentak dan lain sejenisnya. Tentu saja anak-anak disekeliling kita akan merasa melihat sosok yang menakutkan ketika berhadapan dengan kita bukan?

Sahabat pembaca yang baik hatinya, sebagai orang tua, guru, ustadz atau (kakak juga boleh), tentunya kita lebih ingin anak-anak sayang kepada kita daripada takut melihat kita. Tentu misal kita sebagai seorang ayah akan lebih ingin pulang kerja disambut anak-anak kita dengan "Ayaaaahhh" sambil berlari minta gendong dari pada anak kita bilang "Huh, ada genderuwo pulang. mending tidur." Atau kalau kita sebagai Guru, tentu tak pernah menginginkan murid-murid kita berteriak di dalam kelas "Teman-teman,,,ssssttttttttttt,,,jangan berisik, Mak Lampir mau masuk..." (semoga semua setuju)

Nah, sahabat pembaca yang baik hatinya, salah satu hal yang bisa kita lakukan adalah bagaimana kita selalu berusaha memasang muka ceria di depan mereka. Seberat apapun beban yang kita tanggung, jangan sampai mereka menjadi korban dari ketidakbijaksanaan kita dalam mengontrol diri kita, sekalipun hanya sekedar masalah wajah dan sorot mata. Toh, kita semua tau kan sahabat, bahwa mendidik yang sangat efektif itu dengan keteladanan. So, mana senyum sahabat?


Saya : 100% Kak Wall

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -