Posted by : Unknown Kamis, 28 November 2013

Assalamu’alaikum sahabat pembaca yang baik hatinya, sudahkah kita bersyukur atas nikmat sehat yang kita terima? Minimal untuk hari ini. Alangkah merugi bagi kita yang mendustakan nikmat Allah yang satu ini.

Sahabat pembaca yang baik hatinya, ada sebuah kisah tentang sepasang orang tua yang tengah dirundung kegelisahan, pasalnya anak semata wayangnya yang baru berusia 5th beberapa hari terakhir tak sadarkan diri dan harus dirawat di ruang ICU sebuah rumah sakit ternama di Kota Gudeg. Tumor yang bersarang di dekat Otak kecil si anak membuat tim Dokter harus bekerja keras dalam mengupayakan kesembuhan si anak. Rasanya tak habis air mata kedua orang tua ini setiap kali berada disamping anaknya, begitupun bagi setiap yang membesuknya. Begitu berat terlihat beban kedua orang tua ini, setiap kali ada kerabat yang menengok hanya kata “Nak, bangun nak, ini ada budhe datang” yang terucap, sambil tak henti air mata bercucuran, seraya mengusap-usap kening si anak sembari berharap si anak mendengar dan terbangun dari tidur hampanya.

Sahabat pembaca yang baik hatinya, terlihat jelas betapa orang tua kita begitu tulus, begitu ikhlas menemani, membesarkan dan mengajari kita bagaimana menjalani dan mengerti hidup ini. Rasanya tak ada orang tua yang rela melihat anak-anaknya terbaring tak berdaya seperti kisah di atas. Entah diakui atau tidak, sadar atau tidak itu kita dapatkan. Semua orang sepakat, bahwa jasa orang tua tak pernah dapat kita balas dengan apapun. Tapi, kita masih punya ladang yang sangat luas untuk membahagiakan mereka. Salah satunya adalah dengan mengestafetkan kasih sayang mereka untuk kita bisa menyayangi dan mengajarkan kasih sayang untuk buah hati kita. Menjaga, menemani dan mendidik mereka. Orang tua kita tentunya ingin kita menjadi yang terbaik, karena mereka berharap kita menjadi penerusnya, maka begitulah seharusnya kita memperlakukan anak-anak kita untuk dapat meneruskan perjuangan mulia kita bukan?

Sahabat pembaca yang baik hatinya, saya tidak tahu ke arah mana tulisan saya ini akan saya bawa, karena ketika setiap huruf demi huruf dan kata demi kata ini mendarat menjadi sebuah kalimat, tak henti rasanya sedih dalam hati saya, terngiang dan terbayang peristiwa disaat saya berada di samping mereka. Karena tak lain adalah saudara sepupu saya sendiri yang tengah dirawat dalam kisah saya itu. “Dik Nashrifa, lekas sembuh sayang, lihatlah, semua menantikan senyum kecilmu yang pasti akan menghadirkan kebahagiaan ditengah kegelisahan kami menantikan kesembuhanmu.”

Saya : 100% Kak Wall. 
Mohon Do’a dari sahabat pembaca semuanya. Semoga Allah segera mengangkat penyakit dan memberikan kesembuhan serta memberikan yang terbaik untuk sepupu saya. Aamiin

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -