Posted by : Unknown Senin, 25 November 2013

Assalamu’alaikum sahabat pembaca yang baik hatinya, salam jumpa penuh ceria. Cuaca akhir-akhir ini sudah sering mendung, semoga senyum kita tak pernah mendung ya? :’)

Sahabat pembaca yang baik hatinya, ada sebuah cerita tentang seorang anak seusia TK yang mengalami kecelakaan, kecelakaan itu memang tidak terlalu parah kelihatannya, hanya jatuh dan sedikit memar yang mengakibatkan kakinya agak bengkak. Orang tuanya mengira itu keseleo, akhirnya dibawalah si anak datang ke seorang tukang urut. Beberapa kali datang si anak mendapatkan terapi urut sampai kesekian kalinya, tetapi tak juga kunjung mengecil bengkak dikakinya. Sampai suatu hari setelah lama menunggu kesembuhan yang belum datang itu, seorang tetangga menyarankan untuk dibawa ke dokter untuk dirongten saja. Akhirnya orang tuanya pun membawa si anak ke dokter untuk diperiksakan dan mengejutkan, ternyata si anak ini mengalami patah tulang. Orang tuanya pun terkejut mendengar pernyataan dokter,
Dokter : “Kejadiannya sudah lama bu ya?”
Ibu si Anak : ”Sekitar sebulan yang lalu Dok.”
Doter :”Kenapa tidak segera diperiksakan?”
Ibu si Anak :”Kami kira Cuma keseleo Dok dan sudah bawa ke tukang urut. Memangnya kenapa Dok?”
Dokter :”Maaf Bu, kaki anak ibu harus diamputasi, karena tulangnya patah dan sudah mulai membusuk.”
Orang Tua si Anak :”Apa Dok?” (serentak berkata dengan kagetnya.)
Akhirnya kaki si anak pun harus diamputasi karena sudah membusuk dan kedua orang tuanya pun hanya bisa menyesali kejadian itu.

Sahabat pembaca yang baik hatinya, cerita di atas sedikit menginspirasi saya dalam menangani anak, tidak hanya untuk urusan sakit, tetapi juga dalam hal yang lain termasuk mendidik anak. Maksudnya apa? Begini, sebagai contoh tidak sedikit alias banyak orang tua yang bingung menangani anaknya yang agak aktif, suka sa’I, thawaf didalam rumah padahal tidak musim haji, (maksudnya lari-larian sodara.) Banyak orang tua yang sering melarang dengan berteriak-teriak dengan kerasnya, bahkan memukul si anak. Ada juga ada orang tua yang sangat memanjakan anaknya, dengan selalu menuruti setiap kemauan si anak dan lain sebagainya. Sahabat pembaca yang baik hatinya, taukah sahabat bahwa cara mendidik anak kita dimasa kecilnya akan sangat berpengaruh di usia dewasanya nanti? Sebagai contoh, Cris Langan, seorang pria yang mempunyai IQ melebihi Einstein, yang dilahirkan si San Francisco. Singkat cerita Langan kecil sering dipukuli temannya, dan ketika ia melapor ke orang tuanya dalam keadaan menagis, justru orang tuanya mengatakan “Anak laki ko cengang, balas saja temanmu itu.” Itulah yang terjadi ketika Langan kecil. Dan tahukan sahabat dimasa dewasanya si Langan yang mempunyai IQ sekitar 195 ini berprofesi sebagai apa? Sangat mengejutkan sahabat, laki-laki menjadi penjaga kandang kuda. Maaf, bukan berarti menganggap pekerjaan itu remeh, hanya saja banyak yang menyimpulkan bahwa Chris Langan tidak bisa mengoptimalkan IQ yang dimilikinya karena cara mendidik yang salah dari orang tuanya.

Sahabat pembaca yang baik hatinya, mendidik dan menangani anak memang memerlukan ketelitian dan kesabaran yang besar, tetapi tidak cukup berhenti disitu saja, melainkan juga kita perlu memikirkan dampak yang akan terjadi dikemudian hari. Bukan bermaksud mendahului kehendak Allah, tetapi hanya memberikan antisipasi jangan sampai justru banyak dampak negative dari cara kita mendidik anak-anak kita.

Saya : 100% Kak Wall

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -