Posted by : Unknown Kamis, 17 Oktober 2013

Assalamu’alaikum, sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, teringat sepenggal kalimat yang diucapkan seorang teman di milad (ulang tahun) saya beberapa bulan yang lalu. Meskipun sebenarnya saya bukan penganut orang-orang yang merayakan hari seperti itu, tapi Alhamdulillah banyak yang mengucapkan dan mendo’akan saya. Yang salah satunya saya kutib menjadi judul di atas…

Sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, sejenak saya renungi kata-kata itu, apa sih maksudnya? Dan setelah daun saya bolak-balik, berbagai tabir saya singkap dan setiap pojok saya perhatikan (wah hiperbol banget ini), saya menemukan sesuatu yang luaarrrr biasa yang akan saya bagi untuk sahabat-sahabat semua Gratis tanpa dipungut biaya, tapi kalo maksa mau ngasih ya gak papa… banyak yang maksa lebih bagus. Xixixi

Sahabat pembaca yang baik hatinya, dalam beberapa pelatihan yang saya ikuti tentang mendidik anak dengan berbagai macam metode, saya menemukan sebuah kesamaan metode mendidik yang baik dari berbagai pelatihan tersebut, apa itu? Yupz, keteladanan. Tentu sahabat sekalian sudah sangat paham semisal kita menyuruh anak kita shalat, akan berbeda hasilnya jika kita juga shalat dengan kita tidak shalat kan? Nah, itulah salah satu sisi dari keteladanan.

Trus, apa dong maksudnya teladan yang menemani dan bukan teladan yang memerintah? Yupz, pertanyaan yang bagus (padahal yang tanya yang nulis). Sebagai contoh sederhana seperti ini, kembali lagi contohnya shalat ajalah yang gampang&wajib. Kita sudah shalat dengan baik setiap harinya, maksudnya rajin dan sudah tidak bolong-bolong. Nah, kita bermaksud menyuruh anak kita untuk ikut shalat juga, kira-kira pilih kata-kata yang mana ya?

A. Nak, sana shalat dulu!
B. Nak, sudah shalat belum? Ayo shalat dulu…!

Dua aja ah pilihannya. Yang pertama perintah dan yang kedua ajakan. Tentu akan lebih terasa hangat sebuah ajakan bukan? Dan Insya’ Allah sahabat-sahabat semua punya kata-kata yang lebih hangat untuk anak-anak sahabat semuanya.

Nah itu tadi sahabat-sahabat yang baik hatinya, pilihan pertama adalah yang saya maksud dengan teladan yang memerintah dan pilihan ke dua adalah teladan yang menemani. Sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, anak-anak kita atau bahkan kita sendiri tentu akan merasakan sesuatu yang berbeda jika kita diminta melakukan sesuatu kebaikan dengan perintah dibanding dengan ajakan, bahkan meskipun yang mengajak itu tidak melakukan. So, sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, anak-anak kita pun juga seperti itu kurang lebih, jadi kesimpulannya menjadi teladan yang baik saja belum cukup, tapi harus ditambah dengan sikap peduli dan perhatian.

Saya : 100% Kak Wall

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -