Posted by : Unknown Kamis, 24 Oktober 2013

Assalamu’alaikum, salam ceria untuk sahabat pembaca semuanya. Siap untuk mebaca cerita hari ini? Baik, kita mulai ceritanya ya…? Kak_Wall kasih Judul BINATANG DI BELANTARA wwuuuuuusssssssshhhhhhh
“Dulu, disebuah hutan belantara yang sangat luas sekali, hiduplah berbagai macam binatang. Dari binatang kecil sampai yang besar… ada gajah dengan belalai dan gadingnya, ada singa, ada macan, ada ular, kambing, ada sapi. Ada pula dari kalangan unggas, ayam, bebek, dan juga binatang-binatang yang lain. Ketika itu hutan masih sangat lebat hijau dan rindang. Pada waktu itu semua binatang masih berbicara seperti bahasa manusia, maksudnya dengan bahasa manusia seperti kita saat ini.
Suatu ketika, malaikat pejaga hutan mengumumkan dihadapan seluruh binatang,
Malaikat : “Wahai sekalian para binatang, berkumpulah dihadapanku!”
Singa menjawab,
Singa :”Ya…ayo kalian semua berkumpul!” (perintah sang raja hutan kepada seluruh binatang yang ada, dan semua binatang pun berkumpul)
Binatang-binatang lain : “Ya,, ya,,, ya,,ya kami berkumpul” (riuh rendah alias ramai suara binatang saling bersahutan melaksanakan perintah.)
Malaikat :”Aku akan mengumumkan kepada kalian bahwa sebentar lagi akan diciptakan manusia.”
Binatang-binatang :”Hah, manusia? Manusia? Manusia? Manusia itu apa?” (suara binatang saling bersahutan bertanya-tanya apa itu manusia)
Malaikat :”Manusia itu makhluk yang diciptakan terakhir kali. Dan kalian akan hidup bersama mereka. Maka, hari ini aku perintahkan kalian untuk mencari bahasa dan suara dari masing-masing kalian, karena bahasa yang kalian pakai saat ini adalah bahasa manusia.”
Kuda bertanya,
Kuda :”Malaikat, apakah setiap jenis kami harus memiliki suara yang berbeda?”
Malaikat :”Ya, kalian harus mencari suara yang berbeda, karena itu yang akan membedakan masing-masing dari kalian.”
Binatang-binatang :”baik, baik, ya kami akan laksanakan.”
Malaikat :”Aku akan kembali setelah tujuh hari lagi, kalian harus mendapatkan suara itu.”
Malaikat pun meninggalkan kawanan binatang itu.
____x_____lhulhulhuppppp_____x______
Hari berganti hari, masing-masing binatang sibuk mempersiapkan suara apa yang harus mereka dapatkan dalam 7 hari. Dan mulailah mereka berlatih suara-suara itu.
Kambing :”Eemmmbbeeekkkk,,,emmmbbeeekkk, wah sepertinya ini bagus untukku.”(kata kambing)
Ayambetina :”kok kok kok petok, petok”
Singa :”uuuaaarrruuuuuggggkkkkk, ini pas sekali untukku sang raja hutan”
Ular :”ssstttt…ppssssstttt….ppssssttttt…..”
Begitulah sibuknya masing-masing binatang bersibuk diri mencari suara yang khas untuk diri mereka. Tak terasa 7 hari berlalu, semua binatang telah mempersiapkan suara mereka, kecuali seekor burung Beo yang hanya memperhatikan dan mengomentari saja suara-suara yang didapatkan binatang-binatang yang lainnya. Di hari ke delapan, Malaikat datang.
Malaikat :”Baik, ini sudah lewat dari hari yang bisa kalian pakai untuk mendapatkan suara kalian. Aku akan menanyai kalian satu per satu. Apa kalian siap?”
Binatang-binatang :”Ya, kami siaapppp” (Binatang-binatang menjawab serentak)
Malaikat :”Baik, akan ku mulai. Silakan Singa, kamu sang raja hutan, tunjukkan kepada binatang yang lain.”
Singa : “uuuaaarrruuuuuggggkkkk..uuuaaarrruuuuuggggkkkk , itu suaraku”
Beo :”hahaha…suara ko kayak gitu, seperti mau muntah saja”(Beo berkomentar)
Malaikat : “Bagus, itu suara cukup pantas untukmu. Sekarang kambing!”
Kambing : “Emmmbeeekkk…eemmbbeeekkk”
Beo : “hhhaaaa jelek sekali seperti mukamu mbing.” (Beo berkomentar lagi)
Malaikat : “itu juga pantas untukmu. Aku berikan suara itu untukmu . (Kata Malaikat kepada kambing) Silakan bebek!”
Bebek :”kweekkk kweekkk kweekkk”
Beo :”seperti sedang dicekik saja… huhuhu” (Beo terus berkomentar dan mengejek setiap binatang yang mengeluarkan suaranya)
Malaikat :”itu khas sekali, aku ijinkan kau memakai suara itu.kuda!”
Kuda : “iiiiiieeeehhhhhh”
Kucing :”Meeooonggg”
Ular :”ppsssttttt pppssstttttttttttt…”
Si Beo terus saja mengejek setiap binatang yang mengeluarkan suaranya. Tak terasa, semua binatang telah ditanya oleh malaikat, tinggalah Si Beo yang belum ditanya.
Malaikat :”Beo!!! Dari tadi kamu hanya berkomentar dan menjelek-jelekkan suara binatang yang lain saja. Sekarang tunjukkan seperti apa suarmu!!!” (Malaikat berkata kepada Beo dengan nada marah)
Beo :”Ini suaraku… eemmmbbbeeekk…”
Malaikat :”Itu suara kambing.”
Beo :”baik-baik akan ku ganti… Emmmhhhmmmooooouuuuuhhhhhhh”
Malaikat :”Tidak bisa!itu milik sapi”
Beo :”Baik akan ku ganti lagi, tunggu dulu …. Uu uu uukk aakk aa aakk uu uukk”
Malaikat :”Tidak bisa!Itu milik kera.”
Ternyata setelah sekian banyak suara dikeluarkan oleh si Beo, tidak ada satupun suara yang boleh digunakan. Karena semua suara telah dipakai oleh binatang yang lainnya.
Malaikat :”Beo! Dari tadi kamu hanya mengejek saja suara-suara yang dikeluarkan binatang-binatang yang lainnya, sampai kau tidak punya suara sendiri. Mulai hari ini, aku hukum kamu. Tidak akan ku berikan suara sendiri untukmu dan kamu hanya bisa menirukan suara-suara yang kamu dengarkan saja.”
Beo :”hiks hiks…” (Si Beo menangis menyesali apa yang telah dilakukannya)”
Begitulah kisah tentang binatang-binatang di hutan belantara itu. Sahabat-sahabat pembaca yang baik hatinya, ternyata, kalau kita terlalu sering disibukkan dengan kedengkian kepada orang lain, kita tidak akan sempat memikirkan diri kita sendiri kan? Samapai-sampai kita sendiri tidak punya sesuatu yang berharga dalam diri kita. Na’udzubillah…
Baik, sekian dulu ya cerita hari ini? Salam ceriaaaa…..

Saya : 100% Kak Wall

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -