Posted by : Unknown Kamis, 13 Februari 2014

Assalamu’alaikum sahabat pembaca yang baik hatinya, bagaimana kabar sahabat hari ini? Cerah? Ceria? Yupz, semoga begitu…

Sahabat pembaca yang baik hatinya, beberapa waktu yang lalu saya sempat menegur seorang siswa yang membuang sampah sembarangan. “E…mbaakkk,,, sampahnya jangan dibuang di situ dong… nanti tempatnya kotor kan? Ayo, dibuang ditempat sampah…” lalu si anak ini menjawab “Alaaahh…dah terlanjur Kak, kan susah ambilnya lagi, Cuma dikit ko..” Memang tempanya agak sulit dijangkau karena tertutup papan, jadi agak susah untuk anak-anak mengambilnya lagi. Akhirnya pun saya biarkan begitu saja. 


Hari ini, kira-kira sekitar dua pekan setelah saya menegur si anak, saya pun berniat untuk membersihkan tempat yang tadinya dipakai membuang sampah si anak. Tapi, kira-kira apa yang terjadi sahabat? Luar biasa, tempat yang tadinya hanya ada sebuah plastic bungkus snack makanan ringan seharga lima ratus rupiah, berubah menjadi lautan sampah yang setelah selesai saya kumpulkan hasilnya tidak kurang dari sekeranjang sampah penuh. Heemmmmm…


Sahabat pembaca yang baik hatinya, ternyata, hari demi hari setelah saya menegur si anak tadi, cerita membuang sampah sembarangan tadi masih terjadi, padahal sudah ada tempat sampah di dekat tempat tersebut. Dan parahnya, anak-anak yang lain juga ikut-ikutan membuang sampah di tempat yang bukan semestinya itu. Barangkali mereka juga berpikir sama “Ah, Cuma satu ko, itu juga udah ada sebelumnya… berarti kan boleh buang disini…” dan akhirnya ya seperti yang saya sampaikan tadi sahabat.


Nah, sahabat pembaca yang baik hatinya, membiarkan budaya yang kurang baik pada anak-anak sekalipun hanya sebuah hal kecil, pada hakekatnya kita telah membiarkan sebuah system yang itu adalah system yang kurang baik bagi anak-anak kita terbangun dalam perkembangan anak-anak kita. Tentu sahabat sudah bisa menjawab sendiri apa akibatnya dimasa ketika mereka dewasa kan? Yupz, Ibu kota Negara ini barangkali bisa jadi contoh yang nyata bagaimana sampah-sampah tertimbun padat di sungai-sungai, bahkan berhasil menenggelamkan waduk yang cukup luas. Luarrr biasa... Akhirnya hal sepele pun jadi berabe.


Saya : 100% Kak Wall

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -