Posted by : Unknown Kamis, 06 Februari 2014

Assalamu’alaikum sahabat pembaca yang baik hatinya, ada sebuah cerita tentang dua anak yang datang kepada seorang guru, mereka bertanya dan minta diberikan saran tentang profesi apa kelak yang cocok untuk mereka geluti ketika telah dewasa nanti. Saya kutipkan cerita tersebut seperti ini :

“Sore itu Riski dan Riska dua anak kembar datang ke rumah Ibu Gurunya. Bu Tin namanya. Mereka antusias sekali datang ke sana, maklum Bu Tin adalah guru yang cukup dekat dengan mereka dan sebentar lagi mereka akan jadi jarang bertemu karena mereka sudah lulus dari bangku SMA. Suasana pun begitu terlihat menyenangkan dan begitu hangat ketika mereka ‘Ngobrol’. Dan ada hal penting yang ingin Riski dan Riska tanyakan kepada Bu Tin.


Riska : “Bu, kami mau tanya ni Bu, kita kan udah lulus, kira-kira sebaiknya langkah kami seperti apa ya Bu?”
Bu Tin : “Kalian mau kerja apa kuliah?”
Riska : “Kalau saya kuliah Bu.”
Riski : “Saya mau bekerja dulu bu, biar uangnya buat kuliah Riska dulu.”
Bu Tin : “Baik, Ibu akan bertanya dulu masing-masing dari kalian.”
Riski : “Apa Bu?”
Bu Tin : “Jika Ibu meminta kalian masuk ke dalam Goa yang sangat gelap dan hanya Ibu bekali sebuah obor tiba-tiba sampai ditengah perjalanan obor itu mati tanpa membawa korek, apa yang kalian lakukan? Ibu kasih pilihan, Kalian kembali untuk menyalakan obor lagi, atau tetap melanjutkan dalam kondisi gelap sampai bisa keluar?”
Riska :”Kalau saya balik dulu Bu, biar bisa terang lagi..”
Riski :”Saya akan maju terus Bu, siapa tahu didepan ada sumber cahaya.”
Bu Tin : “Baik, Riska, jika kamu ingin kuliah, kamu bisa mengambil jurusan Kedokteran, Hukum atau Teknik Sipil juga boleh.”
Riska : “Bagaimana kalau Pendidikan Bu? Biar jadi Guru.”
Bu Tin :”Itu juga bagus. Kalau kamu Riski, coba kamu mulai belajar usaha atau jadi pengusaha.”
Riski :”Bejualan atau buka Toko misalnya bu?”
Bu Tin : “Boleh, bikin usaha juga boleh, misalnya Catering, Percetakan dll”
Riski&Riska :”Oo….” “ya Bu, terima kasih saranya, Do’akan kami juga.”
Bu Tin :”Aamiin…”


Singkat cerita, setelah beberapa tahun kemudian, apa yang mereka kerjakanpun sukses. Riska menjadi seorang guru yang berprestasi dan Riski menjadi pengusaha Konveksi yang sukses. Merekapun datang kepada Bu Tin.


Riska :”Bu, ini sedikit oleh-oleh dari kami, anggap saja sebagai ucapan terima kasih kami untuk saran ibu beberapa tahun yang lalu. Saya sudah jadi guru Bu, Riski jadi pemilik Konveksi.”
Riski :”Konveksi kecil-kecilan sih Bu…”
Bu Tin :”Tapi omsetnya udah besar kan? Kemari Riska udah cereita lewat SMS sama Ibu ko. :’)” “Alhamdulillah kalau kalian sudah berhasil, ibu ikut bangga.”
Riski :”Hehehe… Alhamdulillah Bu… sebenarnya ada hal penting yang ingin kami tanyakan lagi bu, kenapa dulu ibu memberikan saran untuk kami seperti itu?”
Bu Tin :”Baik, akan Ibu jelaskan. Masih ingat pertanyaan Ibu dulu kan? Kamu Riska, dulu kamu memilih kembali untuk menyalakan obor dulu baru melanjutkan perjalanan, itu artinya, kamu mempunyai sifat yang cukup hati-hati dan itu cocok untuk profesimu saat ini. Seorang guru harus hati-hati, jangan sampai menyesatkan muridnya kan?”
Riska :”oo….”
Bu Tin :”Sedang kamu Riski, kamu memilih untuk tetap maju, itu artinya kamu cukup berani mengambil resiko dan seorang pengusaha salah satu sikap yang harus dimiliki yaitu berani melakukan sesuatu dan berani menghadapi resikonya.”
Riski :”O….gitu ya Bu ternyata?”
…………………….”
Begitulah sahabat kurang lebih cerita yang bisa saya sampaikan kali ini. Semoga bermanfaat. 


Saya : 100% Kak Wall

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Artikel Menarik

Diberdayakan oleh Blogger.

- Copyright © 100% Kak Wall -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -